Pada
tanggal 4 Februari 2016 kami bersama dengan BT Love menyelenggarakan Konferensi Pers “ Saatnya Petani Kakao
Bersuara”. Acara ini dilaksanakan di Holel Aston menghadirkan wakil
petani dari Sulawesi Tenggara, Bapak Asis dan Umar, Sulawesi Selatan
Ilyas, Sulawesi Barat Burhanuddin, Bali Adi Pertama serta Ketua Asosiasi
Petani Kakao Indonesia , Bapak Arif.
Pada
kesempatan tersebut puluhan awak media hadir dimana para petani
menyampaikan 7 tuntuntan antara lain menentang adanya pembelian biji
basah oleh perusahaan atau LSM, sertifikasi kebun yang dilakukan
pemerintah, harga fermentasi yang berbeda dengan harga biji kakao asalan
dst.
Acara
ini merupakan salah satu terobosan penting karena memberikan ruang
kepada petani untuk berbicara kepada media massa sehingga dapat
disampaikan apa yang menjadi aspirasi petani. Adapun penyelenggaraan
acara ini sebagai respon banyak pihak-pihak yang menyampaikan hal-hal
kepada media massa mengatasnamakan petani, serta banyak isu-isu tentang
kakao yang dihembuskan oleh pihak-pihak bukan petani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar