Hampir
setiap pemerintah daerah memiliki Humas yang menangani pers dan secara
rutin mengabarkan aktivitas dari pemimpin daerahnya, hanya saja tidak
semua Bupati/Walikota atau Gubernur yang menjadi media darling. Mengapa demikian?
Tentu kita menjadi saksi bagaimana Presiden Jokowi sukses melejit dari seorang Walikota
Kota Solo, menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu dalam singkat menjadi
pemimpin tertinggi di Republik ini. Memang kita tidak dapat menampik
prestasi luar biasa yang dicapai beliau, namun peran media juga tidak
bisa kita pungkiri.
Namun
yang menarik, di beberapa daerah juga terdapat beberapa pemimpin yang
memiliki keperdulian terhadap masyarakat, melakukan sejumlah terbosan
dan juga sering turun ke lapangan namun tidak serta merta menjadi
sorotan media. Mengapa kinerja yang baik tidak serta merta membuat media
memblow up seorang pemimpin daerah?
Saya
percaya jika kacamata media massa adalah sama dengan kita. Kita
membutuhkan sesuatu untuk diceritakan. Ketika Anda menemukan kereta yang
berkeliling di Solo seperti yang lazim di kota besar di Amerika, maka
Anda akan terpukau dan bercerita.Begitu juga ketika Bapak Jokowi sukses
menertibkan pasar tanah abang, maka banyak orang terpukau dan menjadikan
hal tersebut sebagai bahan cerita.
Setiap orang membutuhkan sesuatu untuk diceritakan, demikian juga pers.Tidak selalu bad news is a good news. Cerita unik akan selalu menjadi sebuah berita yang menarik, dan seorang pemimpin daerah dapat menjadi penciptanya.
Tentu
yang menjadi pertanyaan, apa yang membuat kiprah seorang pemimpin
dapat menjadi sebuah kisah yang menarik perhatian banyak orang dan pers?
Wow Factor
Dalam dunia pemasaran telah dikenal istilah wow factor kondisi
dimina sebuah produk atau jasa mampu memberikan kesan yang luar biasa
atau kejutan yang membuat seorang konsumen terpukau dan berkomentar
“wow”, setidaknya di dalam hatinya. Ini terjadi ketika layanan yang
diberikan melampaui ekspektasi. Bayangkan jika Anda membeli sebuah HP,
dan Anda mendapatkan kartun SIM baru secara gratis, dan setiap 3 bulan
sekali konter dimana Anda membeli HP menghubungi Anda dan menanyakan
kondisi telepon Anda.
Anda
tidak pernah membayangkan akan mendapatkan tambahan service seperti itu
dan jelas ini melampaui ekspektasi Anda. Sehingga Anda akan terpukau.
Dalam dunia marketing wow factor
ini diperlukan untuk mendorong seorang pelanggan untuk menyebarkan
cerita tentang produk, jasa atau sebuah perusahaan, sehingga menarik
pelanggan baru, pasalnya saat
ini promosi dari mulut konsumen adalah media yang paling kredibel. Di
sisi lain, pelanggan yang terkesan besar kemungkinan akan melakukan repeat selling.
Marilah
kita menganalogikan seorang pemimpin daerah sebagai seorang pemilik
perusahaan penyedia produk dan jasa, dan masyarakatnya adalah costumernya, maka dalam kaitan wow factor dihasilkan ketika si pemimpin daerah menyediakan layanan yang memberikan kesan mendalam bagi masyarakatnya.
Lalu pertanyaannya, cara seorang pemimpin daerah dapat menciptakan waw factor bagi masyarakatnya?
Tidak Cukup Dengan Kinerja
Ada banyak pemimpin daerah yang menunjukkan kinerjanya di atas kertas sehingga gagal mendapatkan wow factor.
Padahal masyarakat membutuhkan sesuatu yang nyata. Tidak ada makna bagi
seorang pelanggan dengan klaim sebuah perusahaan memiliki layanan
bintang lima jika kenyataannya hanyalah yang dirasakan constumer tidak demikian. Seseorang membutuhkan sesuatu yang ada di depan matanya untuk menciptakan wow.
Jadi
kinerja tertulis saja tidak cukup. Seorang pemimpin harus membuat
kejutan luar biasa yang melampaui ekspektasi masyarakat, yang kadang
untuk mewujudkan hal tersebut membutuhkan kreativitas.
Wow Jangka Pendek
Apa
yang bisa seorang pemimpin untuk menciptakan wow dalam waktu singkat.
Berikan masyarakat tontonan menarik atau sesuatu yang luar biasa. Lihat
apa yang dilakukan Ridwan Kamil dengan kota bandung. Ia membangun taman
film di bawah flyover Pasupati, menata alun-alin. Risma, membangun
taman-taman yang menarik di kota Surabaya. Gubenur DKI Jakarta menyulap
waduk pluit menjadi tempat wisata yang menarik. Sementara Bupati di
Kolaka Utara membuat jalan tol.
Banyak
hal yang bisa dilakukan untuk menciptakan hal-hal menarik ini. Seperti
menjadikan sungai-sungai yang melintasi kota berair jernih dan disulap
menjadi tempat yang romantis bergaya Venezia. Atau membuat sarana
transportasi yang modern, bersih dengan layanan premium namun berbiaya
murah. Penataan tempat-tempat kumuh menjadi rumah sederhana yang rapi
dan indah, atau menyulap pasar tradisional menjadi pasar modern yang
mewah namun dengan harga barang terjangkau.
Semua
fasilitas yang saya sebut itu menyentuh kebutuhan masyarakat umum dan
ketika dikemas melebihi ekspektasi masyarakat hasilnya adalah wow
factor dan kesan yang mendalam bagi masyarakat.
Wow Mendasar
Tentu
jika seorang pemimpin daerah hanya berkutat pada hal-hal tersebut di
atas maka kita bisa menyebutkan mereka sebagai pemimpin mercusuar.
Mengagumkan tapi hanya pada tampilan luar. Padahal akhirnya seorang
pemimpin daerah harus mampu mendongkrak berbagai indikator
kesejahteraan. Seperti pendapatan meningkat, mengurangi tingkat
pengangguran, dan tersedianya fasilitas umum secara memadai.
Di
sini seorang pemimpin harus membutuhkan terobosan. Ketika hanya
melakukan program-program biasa-biasa saja maka tidak ada hal yang
menarik. Seorang pemimpin bisa mendirikan universitas murah untuk
menyediakan sekolah bagi masyarakat yang tidak mampu. Mengembangkan
sektor-sektor tertentu yang belum bekembang sebelumnya, seperti sektor
jasa, pariwisata dengan menggaet investor dalam atau luar negeri.
Mendirikan lebih banyak RS yang siap menampung masyarakat yang sakit
dengan biaya murah namun dengan layanan terbaik.
Harus
ada pencapaian yang luar biasa, karena bagaimanapun cara ini adalah
yang ingin dicapai kebanyakan pemimpin daerah. Dan, indikator yang
dicapai harus dapat dinikmati secara nyata. Seorang pemimpin bisa saja
mengklaim jika tingkat kesehatan masyarakat di daerahnya semakin baik
namun menjadi hambar jika di lapangan sejumlah Puskesmas fasilitasnya
terbatasan fasilitas, sementara biaya RS masih mecekik leher dan tidak
sebanding dengan pelayanan yang diberikan.
Seorang
pemimpin dapat mengklaim jika ekonomi di daerahnya bertumbuh, namun
menjadi tidak bermakna ketiak saat yang bersamaan masyarakat masih
membeli barang-barang kebutuhan pokoknya dengan harga mahal. Atau
masyarakat di wilayahnya memiliki penghasilan yang lebih baik namun
sulit membelanjakannya karena minimnya pusat perbelanjaan. Sehingga
indikator yang positif tersebut tidak dirasakan oleh masyarakat dalam
bentuk pengalaman konkrit.
Kombinasi
Seorang pemimpin daerah membutuhkan dua wow di atas. Hanya wow jangka pendek saja tidak akan berarti ketika masalah mendasar masyarakat tidak terselesaikan. Sementara fokus pada wow mendasar seringkali tidak membuat masyarakat segera merasakan kehadiran seorang pemimpin daerah. Jadi keduanya harus diperhatikan.
Namun,
ketika seorang pemimpin gagal meraih kedua wow itu, maka yang sering
terjadi sang pemimpin terpaksa harus mengeluarkan dana yang cukup besar
untuk membangun citranya dan memenangkan perhatian pers. Namun pada
akhirnya kualitas yang tidak otentik
akan selalu membuat banalitas tanda dan kemuakan. Pasalnya tidak ada
orang yang suka dibohongi. Itu sebabnya pemimpin-pemimpin demikian
kadang harus menggunakan cara-cara yang tidak elegan, mulai dari
intimadisi bawahan hingga money politic untuk mempertahankan
kekuasaannya. Ketika itu terjadi, saat ia menjadi pemimpin kembali, maka
ia harus menutupi biaya membangun popularitas itu dengan cara-cara yang
tidak elegan juga, yakni korupsi.
Sumber: www.konsultasimenulisbuku.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar