Apakah yang Anda pikirkan tentang menjadi seorang pakar? Tentu saja ia
harus seorang yang ahli. Jelas saya sepakat untuk hal itu. Lalu
pertanyaan lainnya bagaimana seseorang bisa dikenal dan diakui sebagai
pakar secara luas? Well, mungkin Anda akan menjawab “harus mempromosikan
diri secara efektif”. Sekali lagi saya sepakat dengan Anda. So,
terdengar sederhana bukan?
Barangkali
ya. Namun sahabat saya, seorang pembicara yang saat ini sering mengisi
di berbagai radio di Indonesia, memiliki pemahaman yang berbeda.
“Membangun kepakaran itu membutuhkan waktu dan dana”, katanya dengan
memperlihatkan wajah bijaksana.
Ia
lalu menggarisbawahi tentang dana. Ia mengaku telah melakukan investasi
yang cukup besar untuk membangun popularitasnya. “Saya membayar slot
iklan di media massa. Menggunakan seorang konsultan profesional yang
bayarannya tidak murah”, jelasnya dan seketika itu wajahnya menjadi
sendu. “Jadi kalau ada orang yang mau pembicara terkenal dan tidak
memiliki modal besar untuk membangun personal brand, maka itu mustahil”,
katanya dengan nada suara yang tegas.
Terdengar
sangat pesimistis. Bertolak belakang dengan pekerjaannya sebagai
seorang pembicara dan motivator. Namun saya tidak ingin mendebat apa
yang ia sampaikan karena itu berdasarkan pengalamannya.
Namun
pemahaman saya beda. Setidaknya ini yang saya dapatkan dari pengalaman
membantu sejumlah orang meraih level “pakar nasional”
Gagal jadi Pakar.
Mengapa seseorang yang mengharapkan mendapatkan gelar “pakar” kemudian gagal mendapatkannya?
Tentu
saja jawabannya sederhana. Ia tidak memiliki kapasitas menjadi pakar.
Tentu Anda tidak wajib menjadi seorang yang superpintar dari semua orang
untuk menjadi pakar. Namun Anda harus memiliki sesuatu yang siap Anda
bagikan. Sesuatu yang tidak semua orang menguasainya dan sangat
bermanfaat bagi banyak orang. Pengetahuan itu bisa bersumber dari
pengalaman atau pendidikan.
Jadi
silahkan menilai diri Anda. Jika Anda belum memiliki “sesuatu”, maka
Anda belum saatnya memasarkan diri menjadi seorang pakar. Tapi jangan
kecil hati. Anda belum sepenuhnya gagal. Silahkan kembangkan pengetahuan
dan keahlian Anda, hingga kelak Anda memiliki sesuatu.
Nah, jika Anda merasa telah memiliki pengetahuan yang mumpuni, maka ini saatnya Anda untuk memasarkan diri Anda.
Apakah
perlu modal? Tentu saja. Berapa besar? Relatif ! Tapi tidak sebesar
sahabat saya pikirkan. Sekurang-kurangnya Anda perlu menyiapkan dana
untuk biaya hidup Anda dan transportasi.
Lalu bagaimana bagaimana menjadi pakar dengan modal dengkul?
Bagikan Pengetahuan Anda
Pertama
yang harus Anda lakukan adalah membagikan pengetahuan Anda. Jangan
pelit. Buatlah blog atau situs Anda , bagikan pengetahuan Anda. secara
gratis. Ingat! Secara gratis. Atau, buatkan video edukasi lalu sebarkan
melalui internet.
Hilangkan
pemikiran sempit, jika Anda membagikan pengetahuan Anda maka akan ada
orang yang memanfaatkannya untuk keuntungan dirinya. Faktanya, saya
sering membagikan ilmu secara cuma-cuma di situs saya dan hasilnya, saya mendapatkan banyak klien karena dari tulisan saya mereka menganggap saya kredible.
Ketika Anda membagikan pengetahuan Anda secara free maka
percayalah akan selalu ada orang yang mendapatkan manfaat. Ia kelak
akan mengikuti tulisan Anda, mengumpulkannya. Saat merasakan manfaat
dari Anda mustahil ia tidak menganggap Anda sebagai pakar. Hingga suatu
titik ia merasa memiliki ikatan emosional dengan Anda. Mereka inilah
yang nanti kelak menjadi klien Anda atau menceritakan tentang diri Anda
kepada orang lain.
Tulislah buku
Lalu tulislah sebuah buku, dan ini wajib jika Anda ingin mendapatkan pengakuan sebagai seorang pakar. Sudah menjadi common sense
"penulis adalah seorang yang cerdas". Meskipun tidak sepenuhnya benar.
Namun apakah hanya dengan menulis sebuah buku Anda serta merta menjadi
pakar? Tidak juga.
Ada
syaratnya dan mungkin berat. Tulislah pengetahuan Anda untuk khalayak
luas dengan bahasa yang mudah dicerna. Ingat saat ini minat orang
membaca semakin rendah. Belum lagi harga buku semakin mahal sehingga
ketika karya Anda biasa-biasa saja maka akan sedikit yang bersedia
membeli buku Anda.
Lalu
terbitkan di penerbit ternama. Well, ini mungkin tidak mudah. Tapi trik
selanjutnya bisa membantu Anda. Yakni, menuliskan bersama orang
terkenal.
Jika
Anda ingin menjadi pakar pemasaran, menulislah bersama seorang ahli
marketing. Anda ingin menjadi ahli wanita buatkan buku dengan seorang
pengamat feminisme. Bagaimana itu mungkin? Tidak ada orang yang menolak
tawaran gratis. Tuliskan buku mereka tanpa Anda meminta bayaran apapun
dari mereka.Katakan, "Silahkan Bapak duduk tenang dan biar saya jadikan
karya Bapak"
Lalu
apa manfaatnya? Akan lebih mudah karya Anda itu menembus penerbit
ketika salah satu penulisnya adalah seorang yang terkenal. Apalagi jika
ia sudah memiliki pengemar. Seperti halnya karya Hermawan Kertajaya. Ada
banyak orang yang begitu ngefans nya sampai mengoleksi karya sang ahli pemasaran setiap kali terbit.
Berikan Seminar Gratis
Lalu
cara lainnya jadilah pembicara di berbagai seminar atau workshop tanpa
dibayar. Sebagai kompensasi mintalah audiens Anda, perusahaan yang
menggunakan jasa Anda untuk memberikan testimoni di situs resmi mereka
atau di situs Anda. Atau, Anda bisa meminta perusahaan untuk
mempublikasikan seminar tersebut di media massa.
Ketika
nama Anda muncul di berbagai media, mendapatkan testimoni dari banyak
orang atau beberapa perusahaan ternama, maka akan memudahkan Anda untuk
mendapatkan proyek selanjutnya dengan berbayar. Mengapa? Karena Anda
terlanjur dianggap kredible.
Demikian beberapa trik yang bisa menjadikan Anda pakar dengan modal dengkul. Sebenarnya masih banyak cara gila yang ada dibenak saya agar Anda melesat cepat menjadi seorang pakar. Tapi setidaknya dengan melakukan 3 cara sederhana ini Anda sudah dapat merasakan efeknya.
Sumber: www.konsultasimenulisbuku.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar