Hampir
setiap pemerintah daerah memiliki Humas yang menangani pers dan secara
rutin mengabarkan aktivitas dari pemimpin daerahnya, hanya saja tidak
semua Bupati/Walikota atau Gubernur yang menjadi media darling. Mengapa demikian?
Tentu kita menjadi saksi bagaimana Presiden Jokowi sukses melejit dari seorang Walikota
Kota Solo, menjadi Gubernur DKI Jakarta lalu dalam singkat menjadi
pemimpin tertinggi di Republik ini. Memang kita tidak dapat menampik
prestasi luar biasa yang dicapai beliau, namun peran media juga tidak
bisa kita pungkiri.
Namun
yang menarik, di beberapa daerah juga terdapat beberapa pemimpin yang
memiliki keperdulian terhadap masyarakat, melakukan sejumlah terbosan
dan juga sering turun ke lapangan namun tidak serta merta menjadi
sorotan media. Mengapa kinerja yang baik tidak serta merta membuat media
memblow up seorang pemimpin daerah?
Saya
percaya jika kacamata media massa adalah sama dengan kita. Kita
membutuhkan sesuatu untuk diceritakan. Ketika Anda menemukan kereta yang
berkeliling di Solo seperti yang lazim di kota besar di Amerika, maka
Anda akan terpukau dan bercerita.Begitu juga ketika Bapak Jokowi sukses
menertibkan pasar tanah abang, maka banyak orang terpukau dan menjadikan
hal tersebut sebagai bahan cerita.